Biografi...

ANTARA KEPUASAN DAN HARGA DIRI MENGENAL -- dunia jurnalistik mulanya saya lakoni biasa-biasa saja. Dunia jurnalisitk saya anggap hanya sebuah kewajiban untuk melaksanakan tugas sebagai wartawan. Tetapi seiring waktu dan perjalanan tugas yang diberikan, menempa saya hingga mengerti apa sesungguhnya menjaadi seorang jurnalis, kewajiban kepada perusahaan dan kewajiban kepada masyarakat. Kewajiban saya sebagai penulis untuk memberikan informasi yang baik, mendidik, membangun kepada masyarakat pembaca. Pada tahun 1990 tepatnya pada bulan Juli, saya mendapat kesempatan untuk tugas mengemban tugas sebagai wartawan pada Harian Dinamika Berita (sekarang berubah nama menjadi Kalimantan Post). Pada mulanya saya tidak percaya bahwa saya akan mampu seperti sekarang ini. Saat itu yang ada hanya sebuah keterpaksaan untuk melaksanakan tugas kewartawan yang memang bagi saya adalah ilmu awam dan saya benar-benar tidak mengerti. Setelah mendapatkan pendidikan ala kadarnya dari kakak kandung saya Drs H Akhmadi HAS Nafis (pada saat itu sudah 4 tahun menjadi wartawan Harian Dinamika Berita), saya diberikan ilmu-ilmu praktis jurnalistik, dari pengenalan tata bahasa dan kosa kata, pencarian berita, cara wawancara yang tepat kepada sumber berita – sehingga si sumber tidak merasa tertekan, disalahkan atau dipojokkan, penyusunan draff berita secara instan hingga finishing. Alhamdulillah, setelah saya lalui hari demi hari akhirnya saya mengerti bahwa ternyata seorang jurnalis itu mengemban tugas yang sangat berat, besar resikonya dan sangat banyak bersentuhan dengan masyarakat luas. Tulisan atau berita apa saja yang kita berikan atau sajikan, akan sangat berdampak pada perubahan opini dan prilaku masyarakat pembaca. Masyarakat pembaca sangat mudah terobsesi dengan sebuah tulisan atau berita, meskipun berita itu adalah berita bohong, berita kabar angin yang tidak jelas juntrungnya sehingga masyarakat pembaca terpengaruh dan merubah prilakunya hanya disebabkan sebuah berita bohong yang dilakukan oknum wartawan untuk kepentingan pribadinya atau orang-orang yang dibelanya. Kalau mengingat-ingat kejadian selama menjadi seorang wartawan lapangan, tentu saja saudara tidak akan berminat dengan pekerjaan yang satu ini. Pada tahun 1992 saya pernah dikeroyok warga – buruh penebangan liar didaerah utara Kabupaten Tabalong. Dengan menggunakan senjata tajam saya digiring ke areal lokasi pembangunan Pasar Tanjung, yang pada saat itu lagi direhab total, dan secara brutal saya menjadi bulan-bulanan mereka. Tetapi, Alhamdulillah Allah SWT masih sayang kepada saya hingga saya tidak mengalami luka barang segorespun. Ceritanya begini, waktu itu, saya sedang giat-giat mengupas sebuah kasus penebangan liar yang melibatkan beberapa orang pejabat Muspida. Untuk mengupas kasus itu tengah malam sekitar pukul 01.00 dini haripun saya masih berani berjalan seorang diri mengejar berita investigasi itu hanya untuk memastikan mobil-mobil truk fuso pengangkut kayu ilagal melintas di simpang 4 Mabuun menuju Banjarmasin. Besoknya berita yang saya kirim keluar di media saya, dan sontak seluruh lapisan masyarakat dan tentunya para pejabat yang ikut menikmati duit kayu itu geger. Akibat beirta itu rupanya membuat para oknum pejabat itu gerah dan malu. Sayapun setiap hari menerima berbagai macam teror, segala aktifitas saya diawasi oleh pereman-preman upahan. Tetapi semangat saya tidak surut, saya tetap melakukan investigasi mengupas kasus tersebut, hingga akhirnya Kapolres Tabalong waktu itu dijabat oleh Letkol Drs Saleh Saaf (pada tahun 2003-2004 pernah menjabat sebagai Kadispen Polri di Mabes Polri Jakarta). Karena berita-berita saya terbaca oleh Kapolda Kalsel dan seluruh lini institusi kepolisian, maka sebanyak 7 orang perwira disel dan diproses karena terlibat pengamanan penebangan liar. Karena sebuah berita, saya juga pernah didatangi sekelompok orang dengan membawa senjata tajam. Intinya mereka meminta agar berita tersebut dicabut atau diralat. Sayapun memberikan pengertian kepada mereka bahwa berita-berita tersebut sebenarnya bukan ditujukan kepada mereka, tetapi ditujukan kepada para cukung-cukung kayu yang selama ini mengeruk hasil hutan di daerah itu. Sedangkan masyarakat hanya mendapat sebagian kecil dari hasil-hasil hutan tersebut. Alhamdulillah mereka mau mengerti dan satu persatu memasukkan kembali pisau dan parang yang sengaja mereka keluarkan dari awal masuk rumah kost-kost-an saya. Dari berbagai kejadian-kejadian tersebut, ada satu kejadian yang juga mirip-mirip dengan cerita diatas. Pada tahun 1999 saya sudah memiliki sebuah penerbitan surat kabar, media yang pertama-tama saya lounching namanya Mingguan BaNUA Kita. Saya memiliki sekitar 14 orang wartawan yang tersebar diseluruh kabupaten di Kalimantan Selatan. Pada saat itu dua orang wartawan saya sedang melaksanakan tugas dilapangan motifnya juga sama yakni masalah penebangan liar. Rupanya berita-berita mereka membuat gerah cukung kayu tersebut. Menggunakan sebuah mobil Toyota Hardtop kedua wartawan itu diserempet kepinggir jalan, dan dengan menggunakan sebuah pisau belati terjadilah kejar-kejaran diseputar jalan raya menuju PT. Cakung Permata Nusa. Karena mendapat perlakuan percobaan penganiyaan, kedua wartawan itu melaporkan kejadian itu kepada polisi maka cukong kayu itupun diperiksa oleh polisi. Tapi sangat disayangkan cukong itu tidak ditahan tetapi hanya dimintai keterangan. Sayapun memaklumi karena saya sangat mengetahui sangat banyak aparat yang terlibat dengan penebangan liar atau yang lebih kerennya Ileggal Loging. (maklum saat itu SBY kan belum berkuasa, jadi penegakan hukum masih sistem orde baru, hehehe…). Dengan adanya pengaduan itu, rupanya membuat buruh-buruh si cukong marah. Saya masih ingat pada saat itu hari keempat bulan Ramadhan, dan sekitar jam.14.30 wita saya kedatangan seorang tamu yang mengaku sebagai keluarga dari si cukong. Orang itu mengenaakan baju kaos oblong, kemudian dibelakang bajunya diselipkan sebuah parang panjang hingga ujung parang terlihat keluar disela-sela kerah bajunya. Pada saat berbicara tercium aroma minuman keras, dan berbicarapun ia banyak tidak jelas, tetapi penuh dengan tekanan meminta agar pengaduan di kantor polisi dicabut. Lagi-lagi saya harus menghadapi kasus seperti ini dengan kepala dingin. Sedikit demi sedikit saya jelaskan duduk permasalahan sebenarnya yang saya yakini ia hanya mendengar dan mengetahui kasusnya sepenggal-sepenggal saja. Setelah mendapat penjelasan baru ia mengerti duduk persoalan sebenarnya, dan dengan langkah sontai ia berjalan keluar rumah saya dengan berkali-kali minta maaf. Harga Diri Dari banyaknya kasus-kasus yang pernah saya hadapi, yang saya ceritakan diatas hanya sebagian kecil saja dari perjalanan hidup saya sebagai seorang wartawan. Masih banyak kisah lain yang sebenarnya tidak etis kalau saya ceritakan disini…yaaa yang jelas pembaca posting ini tahulah bagaimana liku-liku perjalanan menjadi seorang jurnalis. Menyimak dari pengalaman yang saya lalui, sebenarnya sebesar apa harga sebuah berita tidak bisa dinilai dengan sejumlah uang. Rasa puas sudah cukup apabila berita yang kita suguhkan itu mendapat respon dari masyarakat dan institusi dari lembaga yang bermasalah itu. Dari ratusan media massa di tanah iar ini, jutaan kasus yang merugikan masyarakat terekspose dan mendapat kejelasan hukum, tidak sedikit pula yang dipetieskan atau dalam istilah kepolisian di-lapanenamkan (86). Tetapi, kepuasan memberikan informasi yang berharga kepada masyarakat pembaca itulah yang tidak ternilai. Semoga diera Reformasi ini, pengalaman saya yang sudah saya alami ini tidak terjadi kepada teman-teman yang saat ini masih mengemban tugas sebagai wartawan atau jurnalis. Kira-kira itu saja dulu untaian kata secuil dari pengalaman saya, nanti pada postingan berikutnya saya akan bercerita lagi tentang pengalaman lainnya. Terima kasih.


Artikel Terkait:

7 komentar:

Show/Hide Comment
DeNi mengatakan...

Salam kenal ya bos
Linknya sudah saya pasang di Karawang Info. Silahkan dicek -> http://www.karawanginfo.com/?page_id=226
Ditunggu konfirmasinya ya di -> http://www.karawanginfo.com/?p=5369

Anonim mengatakan...

sip, q bisa belajar nulis ni, tulisanya seperti Pak Dahlan Iskan, DIRUT PLN, eks CEO Jawa Pos.

diet sehat menurunkan berat badan mengatakan...

aku paling senang dengan semua pengetahuan ini, terima kasih sudah berbagi ilmu

xlpharmacy mengatakan...

Tetapi seiring waktu dan perjalanan tugas yang diberikan, menempa saya hingga mengerti apa sesungguhnya menjaadi seorang jurnalis, kewajiban kepada perusahaan dan kewajiban kepada masyarakat.

obat herbal asam urat mengatakan...

terimakasih infonya sangat bermanfaat, semoga sukses dan tetap berkarya.

cara pemesanan tricajus mengatakan...

mantap

obatasamurat-no1.blogspot.com mengatakan...

Pengalaman anda sungguh menginspirasi, terimakasih gan...

Posting Komentar

"Mari Kita Bertutur Kata Dengan Santun"
Silahkan sampaikan komentarnya ya, dan kalau berkenan pakai Name/URL saja supaya saya mudah mengunjungi blog sobat.
Terima Kasih Sukses Untuk Semua.

 

Link Banner

---------- A ----------
Andy MSE
anotherstoryfromme
alamsyah.rasyid
andaka
arhan
awan.wibawa
agusnaim
AhmedRidho
Artikel Internet


--------- B ---------
Blogger Ceria
brokencode
baladika
blogguebo
brokethesoul
blog.mriza
bernard-notes
Bamz
babbicool
bintorobisnis
www.bramwijaya.blogspot.com/
blenza/


---------- C ---------
cariuangtambahan.
catatan si putera
ceritaonlineku


---------- D ----------
Denbagus
Dunia Komputer
danu
dewahyoe
dexno
dhuwuh
www.dwi-isnein.blogspot.com
diagnosticoweb

---------- E ----------
Erwin Nassa
exelinca


---------- F ----------
fahry
freewareforall
firta-ku


---------- G ----------
gareng
gudangmusik


---------- H ----------
harry.sufehmi
harry99
hilmanpribadi
hardono.melesat
hapebewe


---------- I ----------
idebisnisusaha
ivan.faderlan


--------- J ----------
jimmysun
jimmykurniaindradjaya
justBookmark


---------- K ----------
kliksajayangkaumau
koolsonic
kolomkesehatan
kluwanDotCom
kluwanOne
kluwanTwo


---------- L ----------
latuminggi
lafalofe
LinkTea
Laksana-Embun


---------- M ----------
master united indonesia
m4s73r
My Blue Thunder Heart's Blog
mybluegreen
melodanta
make up
Money Cent's Powers
miaw's world


---------- N ----------
ningtyasindri
nichpakaich
negerihijau
ngkong
nanieku.blogspot
negeri bunguran


---------- O ----------
oktasihotang
Oricadiary


---------- P ----------
penulislepas
permanaj
penyuonline
promobebas
poetramahardika


---------- Q ----------


---------- R ----------
ristizona
rifkymedia's Blog
realish
rizky2009
rozy
rock


---------- S ----------
sumintar
sawali
sampepuas
semarangreview
sekitarkita
saintangel08
sukseslewatinternet
sapimoto
Sita
www.sedot-go.blogspot.com
sigmabisnis
Serunya Belajar SEO secangkir teh sekerat roti


---------- T ----------
tipis.web
tonijauhari
tantan-hilyatana
tera.sirumah
Tempat Dollar
Tutuorial News Information


---------- U ----------
utchanovsky


---------- V ----------
vaseppi
yopanprihadi


---------- W ----------
wawanwae
wanadamsyah


---------- X ----------


---------- Y ----------
yasrama


---------- Z ----------
zisyahome



DAFTAR SITE FAVORIT

>>> http://www.google.co.id
>>> http://www.alexa.com
>>> http://www.counters4u.com/
>>> http://www.mypagerank.net
>>> http://dir.blogflux.com
>>> http://blogs.top.org
>>> http://www.blogged.com
>>> http://whos.amung.us/stats
>>> http://www.casinohouse.org
>>> http://www.myblogdirectory.net
>>> http://blogterbaik.com/
>>> http://www.millionrss.com/
>>> http://topofblogs.com
>>> http://www.heynounce.com
>>> http://www.zimbio.com
>>> http://www.rssmountain.com/
>>> http://www.ontoplist.com
>>> http://www.feeds4all.nl/
>>> http://www.smitdev.com/
>>> http://directory.seo-supreme.com/
>>> http://www.feedmap.net
>>> http://www.allworldlinks.com/
>>> http://www.amidalla.de/
>>> http://www.feedage
>>> http://idwebhost.biz/
>>> http://www.blogsontop.com/
>>> http://tophits.bloggerian.or.id/







FOLLOWER FRIEND

Copyright © sabirinnet | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog